Jumat, 25 Juli 2008

Dunia tanpa sekolah 2

Sebuah dunia tanpa sekolah??? kayaknya begitu radikal dan ekstrim....lebih baik dirubah menjadi sebuah dunia tanpa (harus) sekolah (formal). Di dunia seperti itu, tidak akan ada kata "putus sekolah", tidak ada lagi kasta karena yang satu lulusan sd, yang satu sudah S3. Di dunia yang tidak harus sekolah ini tidak ada lagi kata berpendidikan atau tidak berpendidikan. Yang ada hanya satu kata "pembelajar" atau bukan!!!

Sekolah memang tidak harus, tetapi belajar harus!! belajar tidak harus di sekolah, di manapun bisa, kapanpun bisa. Di dunia yang saya khayalkan itu kata belajar samasekali terputus hubungannya dengan kata "SEKOLAH". Selama ini sekolah identik dengan belajar secara khusus, di ruangan yang khusus, diwaktu yang khusus... bahkan sampai bertahun-tahun , sampai lupa untuk berkarya nyata. Bertahun-tahun orang dikelilingi buku, mengurung diri di dinding yang namanya sekolah, ketika sudah puas, dan dinyatakan berhasil....keluarlah dia dari dinding itu dan menemui kenyataan bahwa di luar sana tidak identik dengan apa yang dipelajarinya. Sedangkan tanpa disadarinya waktu terus berlalu dan waktu untuk berkarya nyata sudah hampir habis juga....

Apa yang dibutuhkan di sebuah dunia yang tidak harus sekolah ini? Sebuah komitmem bersama untuk mau BELAJAR!!! ya....yang harus ditanyakan ketika melamar kerja bukan lagi "kamu lulusan apa? di mana? nilai berapa?" yang harus ditanyakan adalah "kamu umur berapa?" "apa yang sudah kamu pelajari selama ini?" "Kamu bisa apa?" "Apa keahlian kamu?" Untuk menjawab pertanyaan yang terakhir tadi seseorang tidak harus menunjukkan sebuah ijazah formal dari sebuah sistem yang disebut sekolah!!!

Hal yang saya bayangkan di atas, akan menimbulkan pertanyaan...bagaimana belajar tanpa sebuah sistem? Bukankah tujuan sekolah adalah memungkinkan seseorang belajar secara sistematis? Bertahap... dan tidak ngawur? Ya ...memang benar.....memang harus ada sistem yang mengatur.....sebuah sistem belajar!...bukan sekedar sistem sekolah yang memformalkan sebuah kegiatan belajar!! Sebuah sistem yang saya khayalkan adalah sebuah sistem yang terdiri dari :
  1. Belajar di mana saja
  2. Belajar kapan saja
  3. Belajar dari siapa saja
  4. Adanya sebuah lembaga yang mengakreditasi dan sertifikasi hasil suatu kegiatan belajar!!!
(Bersambung)

Jumat, 11 Juli 2008

Dunia tanpa sekolah 1

Minggu ini liburan sekolah sudah usai, anak-anak sekolah sudah mulai sibuk mempersiapkan diri untuk memulai aktivitas belajarnya lagi. Baik yang baru naik kelas atau baru lulus dari sd,smp , atau smu. Sekolah2 favourite jadi rebutan, daftar sana, daftar sini.Toko-toko buku mulai ramai dikunjungi, toko sepatu, toko tas, toko buku pelajaran, penjahit seragam sekolah dll......wah bener-bener sibuk.

Sebagian orang tua dengan senang hati mempersiapkan semua kebutuhan ini, ada sebagian yang harus berkerut dahinya memikirkan dana untuk semuanya ini. Ada yang berlomba masuk sekolah terbaik tapi ada juga yang bingung harus sekolah di mana. Untuk masuk sekolah dengan biaya terendahpun sekarang harus pikir-pikir panjang. Sebagian orang tua pasrah membiarkan anaknya tidak melanjutkan sekolah dan membiarkan anaknya bekerja.

Suatu saat saya pernah itung-itung , berapa ya biaya yang harus saya keluarkan untuk mengkuliahkan anak saya di tahun 2020? Mulai dari biaya semesteran , kost (kalau di luar kota), makan , transport, keperluan belajar, jalan-jalan, biaya kesehatan......dan masih buaaaanyyak lagi. Apalagi kalo anak cewek....mmhhh tambah membengkak lagi. Dengan memperhitungkan tingkat inflasi dan sebagainya, hitungan saya berkisar antat 5-10 juta per bulan, dengan asumsi kuliahnya di kota seperti Jakarta atau Surabaya, dan di universitas yang sudah punya reputasi. Wahhh banyak juga .....dengan uang segitu saya bisa cari orang pinter untuk ngejalanin bisnis......heheheh. Saya jadi mikir.... gimana ya seandainya sekolah ditiadakan saja.....sebuah dunia TANPA SEKOLAH!!!!
(bersambung)

Jumat, 04 Juli 2008

Kata-kata inspirasi di jalan-jalan

Setiap pagi ketikakita dalam perjalanan ke tempat kerja maka hal paling dominan yang memenuhi otak kita adalah spanduk, baliho , papan iklan yang bertebaran di mana-mana. Kita dipacu sejak pagi untuk membeli dan membeli. Sejak bangun pagi kita sudah diberi keyakinan di dalam otak kita bahwa ada yang kurang di dalam hidup kita karena kita belum membeli atau memiliki suatu produk tertentu. Yang sudah berkecukupan saja merasa ada yang kurang apalagi yang masih berada di bawah standar ekonomi yang layak....betapa "kemrungsungnya"

Memang iklan di jalan akan membuat perekonomian berjalan, menambah pendapatan daerah dan memang sih ada aspek positifnya. Tapi aspek negatifnya adalah bikin pemandangan kurang bagus karena penataan yang semrawut dan akibatnya malah menimbulkan kekacauan pikiran orang yang sedang memakai jalan.

Saya belum punya ide yang bagus soal penataan iklan di jalan , tapi ada satu keriduan di hati saya ketika saya sedang berkendara di jalanan kota saya, saya akan menemukan banyak spanduk, baliho dan neon box yang isinya adalah kata-kata motivasi dan inpirasi. Bagi para motivator yang membaca tulisan ini , mungkin bisa memulainya dengan memasang kata-kata inspirasinya di jalan-jalan, saya banyak mendapat kata2 inspirasi dari kartu-kartu yang diterbitkan oleh Bapak Andri Wongso , tapi kata-kata tersebut mungkin akan lebih berdampak ketika terpampang menghiasi jalanan di kota, entah di pintu masukkota , di tengah kota dan sebagainya dalam ukuran yang besar.........

Tentunya perlu biaya juga ya...lagi-lagi akhirnya perlu sponsor...hehehehhe
Kalau saja saya punya dana gede .... ga apa-apa deh saya pasang yang gede juga....tanpa emebel-embel harus beli produk dsb.
Kalau beberapa waktu yang lalu ada seorang motivator yang tebarin duit dari helikopter, mengapa sulit untuk pasang kata-kata inspirasi di sudut-sudut kota?