Senin, 05 Agustus 2013

Cara meningkatkan energi dan manfaat makanan dengan membaca manfaatnya

Setelah membaca beberapa buku yang membahas tentang hubungan pikiran dan tubuh, saya mempunyai ide yang saya sharekan di posting hari ini.

Saya ingat ada satu acara peloncoan, seorang mahasiswa diberi sebuah piring yang penuh dengan cacing, setelah itu matanya ditutup dan diperintahkan untuk memakan "cacing" yang ada di piring tersebut, yang tentu saja diganti dengan makanan asli yang bentuknya serupa cacing, misalnya mie goreng. Yang terjadi adalah, mahasiswa tersebut tidak mampu memakannya sama sekali dan ketika mie tersebut menyentuh lidahnya, langsung munta-muntah berat. Hal ini menandakan bahwa. tubuh menerima makanan selain lidah sebagai pemeriksa pertama, ternyata persepsi juga menjadi penerima tamu yang utama juga.